25 Apr 2013

Kisah Dahsyat Tentang Istri yg Taat kepada Suami


Wahai istri yang penyayang, suami datang kepadamu dengan semua beban persoalan. Ia berharap menjumpai senyuman, ucapan, dan kelembutan darimu. Ia juga berharap engkau dapat meringankan beban hidup yang dipikulnya.
Alangkah berat baginya untuk memikul itu semua tanpa keberadaanmu. Dengarkan dan renungkan kisah ini yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah Ra dari Nabi Saw dimana Allah mengilhamkan beliau tentang kisah ini seraya bersabda: "Tatkala ada seorang suami bersama istrinya di rumah yang tidak mampu untuk melakukan apapun sebab letih. Maka suatu saat suaminya tiba di rumah dari sebuah perjalanan, ia masuk menemui istrinya dengan perut keroncongan karena ia merasa lapar sekali. Maka ia pun berujar kepada istrinya: "Apakah kau punya sesuatu (untuk dimakan)?" Istrinya berujar: Ya, berbahagialah karena engkau telah mendapatkan rezeki Allah. Lalu suaminya mengejar seraya berkata: "Ayo cepat, carilah kalau-kalau kau punya sesuatu untuk dimakan?" Istrinya menjawab: "Ya, sabarlah sejenak. Kita berharap rahmat Allah." Hingga waktupun berlalu begitu saja, maka sang suami mengatakan: "Ayo berdirilah, carilah mungkin kau punya sesuatu dan bawalah ke sini sebab aku sudah sangat letih." Istrinya menjawab: "Ya, sekarang tungku sudah matang makanannya. Tak usah terburu-buru." Begitu suaminya terdiam sejenak dan si istri mulai berkata pada dirinya sendiri: "Ah... aku mau berdiri dan melihat tungkuku." Begitu ia berdiri dan mendapati tungkunya tiba-tiba penuh dengan rusuk kambing. Maka ia pun segera menumbuk gandum. Lalu ia mengeluarkan yang ada dalam tumbukan tersebut lalu iapun mengeluarkan rusuk kambing yang berada dalam tungku." Abu Hurairah mengisahkan ucapan Rasul: Demi jiwa Abul Qasim (Muhammad Saw) yang berada di tangan-Nya: Kalau wanita tadi mengambil apa yang ada dalam tumbukannya dan belum habis tumbukan tersebut, niscaya ia akan rela menumbuk hingga hari kiamat."
Wahai saudariku yang menjadi istri yang sholehah renungkanlah kisah ini dan perhatikanlah muamalah dan cara bersikap wanita ini yang berasal dari zaman dahulu padahal di rumahnya tidak ada apapun yang dapat dimakan, di jual atau yang berharga. Suaminya baru saja datang dari bepergian, dan memintanya makanan karena sang suami sudah payah dan letih serta kelaparan, namun ia tidak pernah berkeinginan untuk memupus harapan suaminya akan tetapi ia menghidangkan baginya ucapan-ucapan baik nan indah dan memberinya harapan dengan ucapan: "Berbahagialah, sebab engkau telah mendapat rezeki Allah." Pada kali kedua ia berkata: "Bersabarlah sedikit, kita berharap rahmat Allah." Kemudian ia berkata pada dirinya sendiri seraya berharap rezeki dari Tuhannya: "Sekarang makanan dalam tungku sudah matang", padahal ia tahu bahwa di dalam tungku tidak ada apapun akan tetapi ia tidak mampu untuk memupus perasaan suaminya. Maka rezeki Allah pun menghampirinya sebagaimana yang ia harap dan ia percayai sebagai sebuah karamah yang Allah berikan kepada hambanya dan kepada seorang istri yang senantiasa berusaha untuk membuat senang suaminya seraya berharap balasan dari Allah Swt. Dan inilah sabda Nabi Saw seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra: "Siapa yang dapat memberikan kebahagiaan kepada penduduk sebuah rumah muslim, maka Allah tidak akan memberikan balasan kepadanya melainkan surga." HR. At Thabrany.