25 Apr 2013

Bertahan Dengan Nafkah Halal


Sudah lama tidak merasakan kenyamanan dalam ibadah? Maaf bila pertanyaan ini terasa kurang sopan. Namun sering didapati pada zaman belakangan ini manusia-manusia para hamba Allah yang tiada lagi merasa nikmat bersujud. Tidak hadir hatinya saat menegakkan shalat. Tidak tergugah nuraninya saat berbagi. Tidak khusyuk ketika berdoa. Dan banyak lagi perumpamaan yang semisal.
Bila itu yang dirasakan, maka introspeksilah diri. Apakah ada hal keliru yang pernah kita lakukan. Atau mungkin, periksalah nafkah dan apa yang Anda makan!
Boleh jadi hijab penghalang antara kita dengan Allah Tuhan Yang Disembah saat kita beribadah kepadaNya adalah makanan dan nafkah yang tidak halal yang pernah masuk ke dalam lambung kita.
Dari Ibnu Abbas ra berkata; dibacakan dihadapan Rasulullah SAW ayat ini: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi", (QS. 2: 168). Usai mendengarkan ayat ini maka bangkitlah Saad ibnu Waqqas r.a seraya berkata: "Ya Nabiyallah berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikanku orang yang dikabulkan doanya!" Maka bersabda Rasulullah SAW: "Ya Saad, baguskanlah makananmu maka engkau akan menjadi orang yang terkabul doanya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sesungguhnya seorang hamba menelan benda haram ke perutnya, tidak akan terkabul amalnya selama empat puluh hari, dan siapapun dari seorang hamba yang tumbuh dagingnya dari yang haram maka neraka lebih berhak baginya." HR. Thabrani

Hadits di atas menjelaskan kepada kita bahwa doa hanya diijabah bagi orang yang makan dari harta yang halal. Harta syubhat apalagi haram menyebabkan doa dan ibadah terhalang selama 40 hari, dan itu akan menghempaskan dirinya ke dalam jurang neraka. Naudzubillah!!!

Dalam hadits lain, Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa telah bersabda Rasulullah SAW: "Akan datang kepada manusia suatu zaman yang seseorang tidak perduli apa yang diambilnya dari yang halal atau yang haram". HR. Bukhari

Dan hadits ini belakangan telah terbukti dengan seringnya kita mendengar seseorang yang berseloroh, "Hari gini nyari yang haram aja susah, apalagi yang halal?!"
Ucapan dan kalimat seperti ini meski terkesan bercanda, namun dapat mematikan semangat seorang muslim untuk mengais rezeki halal dalam kehidupan.

Karena itu, amat penting dituntut dari seorang muslim yang mencari nafkah untuk tidak tergoda dengan yang haram. Ketahuilah bahwa karunia Allah Swt yang halal itu tiada berbilang, lalu mengapa mengambil yang haram dan terbatas?
Teruslah bertahan untuk mencari nafkah yang halal, sebab dalam nafkah yang halal terdapat keberkahan dan energi penguat untuk beribadah!